TOPIKBMR.NEWS,KOTAMOBAGU — Pemerintah Desa (Pemdes) Inaton, Kecamatan Modayag Barat sudah dua tahun ini menyiapkan rumah khusus yang sudah lama kosong, sebagai tempat karantina bagi warganya yang tetap nekat mudik meski telah dilarang, karena pandemi Covid-19.
Hal ini sebagaimana dikatakan Kepala Desa Inaton Ismawaty Mamonto saat dikonfirmasi mengatakan, Pemerintah Desa memilih rumah tersebut sebagai tempat karantina untuk mencegah perantau mudik lebaran. Mengingat, pemerintah pusat sudah memberlakukan larangan mudik guna mencegah peningkatan kasus penularan Covid-19.
“Pemerintah Desa sudah dua tahun ini menyiapkan rumah karantina tersebut berdasarkan musyawarah Desa. Jadi, warga Desa yang akan mudik saat lebaran nanti akan di karantina mandiri dirumah tersebut. Karena ada warga yang datang dari luar sulawesi,” ujar Ismawaty.
Namun, Ismawaty menuturkan bahwa pemerintah desa sejak awal Ramadan sudah mengimbau warga yang merantau agar tidak mudik. “Jika ada warga yang nekat mudik dan tidak bisa menunjukkan surat keterangan sehat dari dokter atau surat bebas Covid-19, maka pemerintah desa mewajibkan mereka menjalani karantina selama tujuh hari di lokasi yang sudah disiapkan,” tukasnya.
Meski demikian, Ismawaty menyatakan bahwa warga Desa Inaton yang merantau hingga saat ini belum ada yang mudi. “Alhamdulillah Hingga saat ini belum ada warganya yang mudik,namun kami tetap memantau dan mengawasi apabila ada warga yang pulang dari perantauan,” tandasnya.
(Ndet)