topikbmr.co BOLTIM -Air sugai di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) nampaknya tidak lagi aman bagi warga yang masih mengandalkan air sungai, untuk mencukupi kebutuhan air. Pasalnya, air sungai di Boltim umumnya tercemar bakteri Escherichia atau E. Coli yang menyebabkan diare.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Persampahan, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Reza Pahlevi, ia mengtakan, air tercemar bakteri E. Coli disebabkan tinja manusia.
“Masih banyak warga membuang tinja (buang air besar) langsung ke sungai. Harusnya buang tinja di WC, agar sungai tidak tercemar,” ungkap Reza. Senin (10/6)
Lanjutnya juga, hal tersebut berdasarkan hasil sampel di tiga sungai pada tahun lalu.
“Rata-rata hasil ketiga sungai tercemar bakteri escherichia atau e-coli yang menyembabkan diare. Sungai yang diambil sampel di 2018 yakni sungai di Desa Buyat, Motongkad dan Desa Nuangan,” bebernya
Lanjutnya, hasil laboratorium WLN Manado tiga sungai tercemar Bakteri e-coli, berada di atas ambang batas.
“Kebiasaan lama yang harus dirubah. Ini demi keamanan warga sekitar sungai,” singgungnya.
Ia juga menjelaskan, Bakteri E. Coli berbahaya bagi kesehatan manusia, apalagi mengkonsumsi air sungai secara langsung.
“Kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar selalu melakukan hidup sehat khsusnya menghindari konsumsi air sungai secara langsung,” urainya
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sjukri Tawil mengatakan, pihaknya kembali menguji kualitas air di Boltim akhir tahun nanti.
“Nanti kita uji sungai, danau dan air sumur warga. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya bakteri yang membahayakan masyarakat. Waktu lalu kami hanya pilih sungai yang akan diambil sampel, karena terkendala dana. Namun tahun ini semua kita uji,” tutupnya. (Iki)