TOPIKBMR.NEWS BOLMUT– Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, sukses menggelar Focus Group Discussion (FGD) penyusunan dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).
Kegiatan yang digelar selama dua hari dari tanggal Kamis (26/11) dan Jumat (27/11), bertempat di R.M Lavista Bolmut.
Dalam sambutanya kepala Dibud Bolmut Sulha Mokodompis, menjelaskan bahwa bahasa daerah sangatlah penting, maka pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ingin mengupayakan bahasa daerah menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah dasar, serta ketersediaan guru honorer khusus bahasa daerah.
” Dinas Pendidikan sementara mengupayakan bagaimana, ditiap Sekolah akan ada Bahasa adat dan ketersediaan tenaga Honorer, bahkan jika perlu pengangkatan Guru yang fasih dalam berbahasa daerah di Kabupaten Bolmut ini, karena kita tau bersama bahwa daerah, sebab kita ini ada dua Eks swapraja,” Jelasnya.
Selain itu, Sulha menegaskan lewat majelis yang kita buat bersama ini atau FGD, tentunya banyak melahirkan pikiran-pikiran penting terkait soal budaya yang akan kita perjuangkan, agar bagaimana kedepan budaya yang ada di daerah Bolmut ini akan semakin di kenal, bukan hanya sebatas sejarah tapi harus ada simbol-simbol atau monumen entah itu di Perbatasan atau di Ibu kota.
“Ini akan kita bicarakan dengan pihak Pekerjaan Umum (PU) soal pembangunan Monumen atau tanda Budaya, karena kita di Dinas Pendidikan hanya sebatas Perencanaannya”, tuturnya.
Terpisah, Dra. Enamety Humokor sebagai narasumber FGD PPKD, lebih menekankan pada poin pentingnya yaitu bukan hanya pada adatnya, tapi “ADABIA”.
” Poin pentingnya bukan hanya pada adatnya, tapi ” adabia “, dalam berbahasa dan berperilaku di kalangan anak didik sebagaiman kita tau bersama saat ini generasi kita sudah jauh dari kata adab dalam berbahasa atau berperilaku. ” kedepan akan lebih ditekankan pendidikan bahasa adat serta istiadat,” jelalsnya.
Tambahnya, Langkah kita kedepan akan melakukan pertemuan dengan Pimpinan Daerah, para Stakeholder bagaiman akan ada pengangkatan Guru Bahasa Adat yang bisa menguasai adat dan bahasa ditiap Wilayahnya masing-masing,” tandasnya.
Setelah membentuk dua kelompok diskusi kelompok satu, bahasa Kaidipang, bahasa Bolaang Itang, dan Pinogaluman serta kelompok dua, bahasa Bintauna dan sangkup hari melahirkan 11 poin rekomendasi.
1. Mengusulkan Bidang Kebudayaan di Dinas Dikbud Menjadi Dinas Kebudayaan Bolmut
2. Mengusulkan Bahasa Keidupa dan Vintauna Ke Peta Bahasa Kemendikbud RI Tidak Sekedar Dialek, Namun Sebagai Bahasa
3. Membentuk Lembaga Yang Menangani Kebudayaan: Formatur Majelis Kebudayaan Bolaang Mongondow Utara.
4. Merampungkan Kamus Bahasa Vintauna
5. Menetapkan Kusara Gu Kuadato Sebagai Kredo Atau Semboyan Adat di Kaidipang-Bolangitang
6. Memasukan Bahasa Daerah Pada Muatan Kurikulum dan Lomba Pelaksanaan Adat di Setiap Sekolah SD dab SMP
7. Mengusulkan Workshop Pelaksana Adat
8. Mengusulkan Pembuatan Monumen Budaya Bolaang Mongondow Utara di Wilayah Perbatasan
9.Mengusulkan Laboratorium Kebudayaan Bolaang Mongondow Utara
10. Mengusulkan Replika Rumah Raja Bintauna dan Rumah Raja Kaidipang
11. Mengusulkan Beasiswa Jurusan Antropologi dan Arkeologi Kepada Pemerintah Daerah.
(BUY)