Desa Bangunan Gelar Sosialisasi SDGS

0

TOPIKBMR.NEWS BOLTIM – Pemerintahan Desa Bangunan Timur Kecamatan Modayag Barat Kabupaten Bolaang Mongondow timur(Boltim) Kamis (18/3/2021) pekan lalu, menggelar rapat sosialisasi, terkait pelaksanaan pendataan awal Internet Download Merger (IDM) berbasis SDGs (Sustainable Development Goals), menuju pembangunan desa berkelanjutan.

Kegiatan ini digelar bersama Dusun, RT, dan instansi terkait, di Kantor Desa Bangunan Timur.

Dalam kegiatan Sosialisasi Sustainable Development Goals (SDGS) digelar di Kantor Desa Bangunan Wuwuk Timur, dihadiri Kepala Desa Bangunan Wuwuk Timur Welty A Rompas ST, Pendamping Desa(PD) Kecamatan Lany Wuisan ST, Selaku Pemateri bersama Pendamping Lokal Desa (PLD) Frizky Marto S.Kep, Kepala Dusun dan RT.

Dalam sambutan Lany Wuisan ST, bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah upaya Pemerintah Untuk terpadu mewujudkan Desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, Desa ekonomi tumbuh merata, Desa peduli kesehatan, Desa peduli lingkungan, Desa peduli pendidikan, Desa ramah perempuan, Desa berjejaring, dan Desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Dalam bahasa kerennya Sustainable Development Goals disingkat SDGs.

“Kegiatan ini bertujuan dalam ketahanan pangan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, pendidikan yang berkualitas, kesetaraan gender, infrastruktur, ketimpangan, pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan dan lain-lain,” Jelas Lany

Lany menambahkan, merujuk dari Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021,setidaknya ada 18 tujuan dan sasaran pembangunan melalui SDGs Desa tersebut, yaitu:

Desa tanpa kemiskinan
Desa tanpa kelaparan
Desa sehat dan sejahtera
Pendidikan desa berkualitas
Desa berkesetaraan gender
Desa layak air bersih dan sanitasi
Desa yang berenergi bersih dan terbarukan
Pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi desa
Inovasi dan infrastruktur desa
Desa tanpa kesenjangan
Kawasan pemukiman desa berkelanjutan
Konsumsi dan produksi desa yang sadar lingkungan
Pengendalian dan perubahan iklim oleh desa
Ekosistem laut desa
Ekosistem daratan desa
Desa damai dan berkeadilan
Kemitraan untuk pembangunan desa
Kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.
“Upaya pencapaian SDGs desa dalam situasi dan kondisi Pandemi COVID-19 tidaklah mudah, karena itulah, penggunaan Dana Desa 2021 diprioritaskan untuk membiayai kegiatan yang mendukung pencapaian 10 (sepuluh) SDGs Desa yang berkaitan dengan kegiatan pemulihan ekonomi nasional, program prioritas nasional, dan adaptasi kebiasaan baru desa” tandas Lany.

Lanjut Lani,Adapun 10 SDGs dimaksud dalam situasu dan kondisi Pandemi Covid-19 adalah :

Desa tanpa kemiskinan,
Desa tanpa kelaparan,
Desa sehat sejahtera,
Keterlibatan perempuan desa,
Desa berenergi bersih dan terbarukan,
Pertumbuhan ekonomi desa merata,
Konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan,
Desa damai berkeadilan,
Kemitraan untuk pembangunan desa, dan
Kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif
Pihak yang terlibat dalam proses pemutakhiran data SDGs Desa ialah Kelompok Kerja Relawan Pendataan Desa, pemerintah daerah kabupaten/kota, pemerintah daerah provinsi, dan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi.

Dengan merujuk pada Permendesa PDTT No 21/2020, Pokja Relawan Pendataan Desa ini mencakup:

Pembina : Kepala Desa
Ketua : Sekretaris Desa
Sekretaris: Kasi Pemerintahan Desa
Anggota :
Unsur Perangkat Desa
Ketua RW
Ketua RT
Unsur Karang Taruna
Unsur PKK
Unsur masyarakat lainnya yang bersedia menjadi relawan pendata
Mitra :
Pendamping Desa
Babinsa
Babinkamtibmas
Mahasiswa yang berada di Desa
Pengolahan dan analisis data dilakukan secara elektronik oleh Sistem Informasi Desa yang dikembangkan oleh Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi. Hasil pengolahan dan data SDGs Desa dapat dilihat oleh pemerintah desa secara detil, dan rekapnya dapat dilihat oleh pemerintah daerah pada level kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi, serta masyarakat pada umumnya.

Ditempat yang sama melalui Kepala Desa Bangunan Timur Welly A Rompas ST, dalam sambutanya menekankan kepada Aparat dan perangkat Desa Yang terlibat dalam proses penataan SDGS ini harus benar-benar bekerja secara profesional serta akurat dalam pendataan jangan sampai keliru,karena ini sangat mempengaruhi keabsahan data yang ada.

“Dengan melibatkan perangkat Desa serta dari unsur masyarakat dan tokoh masyarakat dengan harapan data yang tersaji nanti memang data real kondisi masyarakat yang ada di Desa,” tandas Welly. (Ndet)

Leave A Reply

Your email address will not be published.