‘SLOT’ Pemudik Ditengah Pandemi Covid-19

0

TOPIKBMR.NEWS KOTAMONAGU –Guna memotong rantai penyebaran wabah Covid – 19 yang saat ini menjadi ancaman global, apalagi saat ini Provinsi Sulawesi Utara sudah mengoleksi 8 pasien yang positif terinfeksi Covid – 19,   rupanya menjadi ancaman besar bagi kesehatan  masyarakat khususnya yang ada di Kota Kotamobagu.

Buktinya, menjelang bulan suci Ramadhan tahun 2020 ini, tak sedikit para pemudik atau para  perantau dari luar daerah antar Provinsi yang akan mudik ke Kota Kotamobagu, sehingga perlu adanya langkah khusus yang harus diambil oleh Pemkot Kotamobagu.

Artinya, beberapa hari terakhir Kota Manado yang menjadi icon Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sudah mencetak 8 kasus positiv Covid – 19 , tentunya ini menjadi hal yang luar biasa dan menjadi tugas oleh seluruh Kabupaten / Kota yang ada di Sulut untuk memutus rantai penyebaran Covid – 19.

Sebagaimana dikatakan Budi Syahril Mamonto,SH tokoh pemuda Desa Moyag Kecamatan Kotamobagu Timur , bahwa sudah saatnya pihak Pemkot Kotamobagu harus mengeluarkan Juknis atau edaran yang dikeluarkan Pemkot bagi setiap Desa dan Kelurahan hingga ketingkatan pemerintah paling kecil yakni RT .

Sebab menurut Budi dimana para perantau  sepekan terakhir mulai berdatangan ke Kota Koyamobagu, ini perlu diawasi agar bisa diantisipasi secepatnya.

“Ini untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Kotamobagu yang penyebarannya bisa saja terjadi melalui para pendatang dan itu harus kita ansitipasi, sebab ini bukan persoalan biasa. Buktinya saat ini Kota Manado sudah mengoleksi 8 kasus positif Covid -19,” tegas Budi.

Dikatakan, para pendatang siapapun dia, saudara, sahabat, tetangga yang berasal terutama dari daerah terdampak virus Corona yang masuk ke Kota Kotamobagu wajib dilaporkan ke kelurahan atau Desa untuk mendapatkan tindakan antisipasi secara dini.

“Kalau ada masyarakat atau warga dari luar daerah baik dari kawasan terdampak atau bukan, prosedurnya harus dilaporkan ke kelurahan untuk mendapatkan pemeriksaan dini dari Puskesmas, apakah yang bersangkutan masuk OPD atau PDP,” ujarnya.

Dijelaskan, apa yang dilakukan Pemkot Kotamobagu dalam mengantisipasi pendemi Covid-19, saat susah sangat maksimal. Karena semuanya  untuk kebaikan bersama juga demi kesehatan dan keamanan keluarga.

“Apalagi Kota Kotamobagu merupakan icon Bolmong Raya  dimana aebagai wilayah daerah transit menuju kabupaten lainya di Bolmong Raya , tentu ini sangat rawan terhadap penyebaran virus Corona,” katanya.

Sebelumnya, anggota tim gugus tugas  Refly Mokoginta mengatakan, bahwa saat ini Pemkot Kotamobagu lewat tim gugus tugas sedang mencari formula terbaik untuk di tetapkan di Kotamobagu.

“Saat ini kita masih mencari formula terbaik untuk tetapkan,” ungkap Refly, Selasa (7/4/2020) melalui via WhatsApp.

Karena menurutnya, dengan belum adanya keputusan dari Pemerintah Pusat untuk lockdown wilayah masing-masing. Sehingga melarang warga untuk berpergian belum bisa dilakukan.

“Kita tentunya tidak bisa juga melarang orang untuk bepergian, karena belum ada keputusan dari pemerintah pusat untuk lockdown wilayah,” ujar Kepala BPBD Kotamobagu ini.

Pun, dirinya mengatakan, bahwa konsekuensi dengan melockdown wilayah itu, tergantung negara kita apakah sudah bisa membiayai semua kebutuhan masyarakat.

“Ya, tentunya konsekuensi untuk lockdown, apakah negara kita sudah mampu untuk membiayai semua kebutuhan masyarakat. Mulai dari bayi sampai dengan lansia. Semuanya harus dibiayai oleh negara. Mulai dari sandang, pangan dan kebutuhan lainnya. Sehingga itulah yang menjadi kendala kita untuk tidak bisa melarang orang berpergian,” pungkas Refly. (###)

Leave A Reply

Your email address will not be published.