TOPIKBMR.NEWS,BOLTIM-Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) lakukan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (TAPMD) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Rakor antara DPMD dan TAPMD yang juga dihadiri oleh Pendamping Desa (PD) Pendamping Desa Infrastruktur (PDTI) serta Pendamping Lokal Desa(PLD) se-kabupaten Tersebut,dilaksanakan di Aula Kantor DPMD Boltim pada Kamis,(23/09).
Dalam sambutanya Kadis PMD Herlina Damopolii yang diwakili oleh Kasie Kelembagaan Desa, menyatakan bahwa Rakor ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dengan tujuan sinergitas antar pendamping dan DPMD yang merupakan leading sector P3MD dan merumuskan pemecahan permasalahan yang timbul di desa.
“Harapannya para pendamping desa dapat memandu desa dalam memfasilitasi dan memandu pelaksanaan pengelolaan dan pemanfaatan dana desa,”ujar Jaya.
Ditempat yang sama melalui TAPMD Dedi Martasen menambahkan,terkait permasalahan BUMDes dari 81 Desa yang ada di Boltim saat ini, sesuai data yang ada,ternyata masih banyak Desa yang belum mengregistrasikan BUMDesnya,saat ini baru sekitar 10 persen yang teresgis.
“Saya minta bagi PD dan PLD secepatnya mendorong Desa,untuk secepatnya mendaftarkan BUMDesnya agar terdaftar sebelum akhir tahun ini,mengingat masih banyak BUMDesnya yang sampai sekarang ini belum teregistrasi,dan apabila tahun ini tidak terdaftar maka dianggap Desa tersebut tidak ada BUMDesnya,Tentunya Desa itu sendiri yang akan merugi,”Tandas Dedi.
Sementara itu Efendy Muda Selaku TA Pembangunan Partisipatif dalam kesempatan itu menambahkan, terkait permasalahan Data SDGs dan data IDM merupakan barometer penting dalam pembangunan di desa khususnya yang ada di Boltim,maka ini harus benar sudah rampung dan tervalidasi,mengingat arah pembangunan di Desa sekarang ini bersinergi dengan Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Boltim untuk BERSINAR.
“Penyusunan RPJMDes Untuk 64 Desa yang nantinya akan melaksanakan Pesta demokrasi tahun 2022 nanti,itu mengacu pada data SDGs dan data IDM saat ini,tentunya data tersebut merangkum tentang kondisi desa seutuhnya,di semua sektor baik dari sisi Ekonomi,pariwisata dan lain sebagainya,maka dari itulah mengapa data SDGs dan Data IDM tersebut amatlah penting,”pungkas Efendy Muda. (Ndet)