topikbmr.co KOTAMOBAGU– Penertiban pasar 23 Maret Kotamobagu kembali dilakukan oleh Tim terpadu yang terdiri dari Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop-UKM), Satpol-PP, Dinas Perhubungan (Dishub) serta pihak kepolisian, Kamis (26/09/2019).
Pantauan dilapangan, menolak di tertibkan, para pedagang nyaris adu jotos dengan petugas Satpol- PP yang melakukan penyitaan bahan dagangan dan tenda milik para pedagang. Meski begitu Tim gabungan berhasil menyita dan mengangkut barang milik pedagang untuk dibawah ke Kantor DisdagkopUKM Kotamobagu.
Ditemui usai penertiban, Kepala Disdagkop Kotamobagu, Herman Aray mengatakan, penertiban ini dilakukan karena banyaknya laporan pengguna jalan yang merasa terganggu dengan lapak pedagang yang sudah menyalahi aturan.
“Langkah persuasif sudah kami lakukan, karena sebelumnya kami sudah menyurati bahkan menghimbau para pedagang agar tidak menggunakan badan jalan sebagai lapak jualan, namun tidak diindahkan, makanya kita tertibkan,” ujar Aray.
Menurut Aray, lokasi yang saat ini dijadikan pedagang sebagai tempat berjualan, perencanaan awal pembangunannya diperuntukan untuk lahan parkir dan ruang terbuka hijau.
“Itu kan, diperuntukan untuk lahan parkir para pengunjung pasar. makanya kenapa kita larang untuk tidak berjualan di tempat tersebut,” terangnya.
Dikatakan, sebagai langkah tegas pihaknya akan tweus memantau area tersebut, bahkan pekan depan akan kembali turun melakukan penertiban lanjutan.
“Kalo tidak diatur maka kacau, karena jalur ini padat lalulintas, dari awal pun tempat ini disediakan khusus parkir untuk belanja, olehnya selepas ini, penertiban akan kembali dilakukan,” pungkasnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Plt. Kepala Satpol-PP Kotamobagu, Sahaya Mokoginta, juga menambahkan
bahwa tidak ada toleransi lagi
diberikan, karena lokasi tersebut merupakan area terbuka hijau dan parkir, sehingga akan upayakan untuk dimaksimalkan kedepannya.
“Selepas ini, giat patroli dan penjagaan akan kita lakukan di area ini,” singkatnya.(wan/her)
