Terapkan PUG, Pemkab Boltim Peduli Gender 

0

topikbmr.co BOLTIM – Progam Pengarusutamaan Gender (PUG) akan diterapkan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), dengan tujuan mencegah terjadinya ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan.

Kepala Inspektorat Daerah Boltim Meyke Mamahit mengatakan, penerapan kepedulian gender dalam analisis, formulasi, implementasi dan pemantauan suatu kebijakan melalui program PUG), berdasarkan kegiatan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) di Manado, yang mengikutsertakan pihak Inspektorat Daerah, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPP3A), dan Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Boltim.

“Program PUG merupakan  strategi yang dilakukan secara rasional dan sistimatis. Tujuan dari Sosialisasi PUG untuk memberikan pengetahuan yang memadai mengenai arti pentingnya penerapan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dalam segenap bidang kehidupan. Diharapkan dengan adanya kesetaraan gender ini maka tidak ada lagi bentuk diskriminasi dan marginalisasi terhadap perempuan dimasyarakat Boltim,” ungkap Meyke. Rabu (26/6)

Lanjutnya juga, bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa perempuan di negeri ini sering dihadapkan pada aturan sosial dan budaya masyarakat setempat yang lebih mengutamakan laki-laki. Padahal bisa jadi dari segi kemampuan dan keterampilan, perempuan mungkin mampu mengungguli laki-laki.

“Tapi ya itu tadi, aturan sosial dan budaya tersebut telah bertahun-tahun tertanam kuat dan menjadikan gerak langkah perempuan untuk maju menjadi terhambat,” ungkapnya

Dicontohkanya, pada suatu keluarga miskin di daerah pedesaan yang memiliki anak laki dan perempuan. Kedua-duanya berkeinginan kuat untuk terus melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Namun, karena terbentur keadaan ekonomi dan hanya mampu menyekolahkan 1 anak saja, maka diambillah keputusan untuk menyekolahkan anak lelaki dengan asumsi bahwa anak laki-laki adalah tulang punggung keluarga yang nantinya diharapkan mampu memperbaiki keadaan ekonomi keluarga.

“Orang tua tersebut mungkin berpikir bahwa pendidikan memang penting, tetapi ada yang keliru dari pemikirannya tersebut, yaitu mengalahkan keinginan anak perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi hanya karena dianggap bahwa yang mampu menopang ekonomi keluarga itu adalah anak laki-laki,” jelasnya

Lanjutnya, saat ini pihak Bappeda tengah membentuk kelompok kerja (Pokja) PUG. Nantinya pokja akan menyusun perencanaan program berdasarkan perubahan rencana kerja pada satuan kerja terkait.

“Tentu saja kesetaraan gender ini tidak dimaksudkan untuk menjadikan perempuan lantas dapat bertindak dengan semau-maunya. Kita harapkan dengan program ini akan menopang pembangunan daerah kedepan,” tutupnya. (Iki)

Leave A Reply

Your email address will not be published.