topikbmr.co, KOTAMOBAGU – Teddy Mokodompit, warga Desa Pontodon, Kecamatan Kotamobagu Utara, salah satu korban tambang emas Bakan, akhirnya meninggal dunia, Kamis (28/02/2019), sekira pukul 15.30 Wita.
Sebelum meninggal, proses evakuasi korban Teddy Mokodompit memakan waktu cukup lama. Pasalnya, kaki kiri korban terjepit bebatuan dan akhirnya rela untuk diamputasi agar bisa dievakuasi keluar dari dalam lubang.
Namun takdir berkata lain, ketika korban berhasil dievakuasi dari dalam lubang, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhir karena kehabisan darah setelah kurang lebih 40 jam terjepit bebatuan.
“Korban meninggal dunia masih di depan lubang tambang setelah dilakukan tindakan RJP (resisutasi jantung paru) oleh tim dokter,” kata petugas Resquer Kantor SAR Manado, Nuriadin Gumeleng, kepada topikbmr.co.
Selanjutnya, jasad korban langsung dievakuasi menuju RSUD Kotamobagu, untuk dilakukan pemeriksaan di Posko Postmortem oleh tim dokter Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sulut.
“Tadi korban karena sudah dikenali, jadi yang kami lakukan hanya mendata apa yang ada di tubuh korban. Artinya luka-luka yang ada di badan itu yang kita tulis, kemudian kita serahkan ke keluarga,” ucap Kepala Tim Posko Postmortem DVI Polda Sulut, dr Paula Lihawa.
Selanjutnya jenazah Teddy dibawa untuk disemayamkan di rumah duka Desa Pontodon, untuk dimakamkan. “Rencananya, jenazah akan dikuburkan esok,” ujar Rinto Mokoginta, salah satu keluarga korban.
(Gufran)