TOPIKBMR.NEWS,KOTAMOBAGU — Salihan Mamonto, warga Kelurahan Mongkonai Barat, Kecamatan Kotamobagu Barat, tetap berkarya dengan keahlian yang dimilikinya meski dalam kondisi pandemi sekarang ini.
Menurutnya, Ia memulai usaha menganyam bambu tersebut sejak pandemi Covid-19, pada 2020 lalu.
“Awalnya, saya membuat kurungan ayam, tempat bertelur ayam dan bubu (penangkap ikan) ini hanya untuk kebutuhan pribadi. Tapi, tiba-tiba ada yang membeli kurungan ayam yang saya buat,” ungkapnya.
Melihat potensi tersebut, dia pun langsung berinisiatif untuk coba membuat hasil kerajinan tangannya lebih banyak lagi, untuk dijual.
“Untuk bahan-bahan kerajinan tangan tersebut, saya hanya menggunakan bambu dan rotan dari hasil kebun sendiri. Alhamdulillah hasil keuntungan dari penjualan ini bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari” ujarnya.
Salihan pun mengungkapkan bahwa, keterampilan yang Ia miliki didapatkan dari waktu masih mengikuti jambore di Cibubur pada tahun 1981.
“Untuk harganya bervariasi. Kurungan ayam yang berukuran sedang, diberi harga Rp40 ribu. Kurungan yang besar Rp100 ribu. Sedangkan tempat bertelur ayam Rp35 ribu. Dan untuk bubu itu berkisar Rp75-100 ribu,” tandasnya.
(Tri)