topikbmr.co, BOLTIM-Ketua Tim Penggerak (TP-PKK) Boltim, Ny Nursiwin Landjar Dunggio, membantah dengan adanya isu kasus stunting atau kurang gizi kronis yang terjadi di Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
“Terimakasih, tapi perlu diketahui bahwa stunting belum ada di Boltim. Sebab, berdasarkan laporan Dinkes saat pemerintah pusat dan Provinsi meminta data, tidak ada data stanting alias nihil,” kata Nursiwin, saat memberikan sambutan di kegiatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-47, Rabu (27/03/2019) kemarin.
Menurut Nursiwin, pihaknya meminta tenaga ahli pendamping desa agar turun dan cek langsung jika benar ada kasus stunting di Boltim.
“Kalaupun ada yang ditemukan para pendamping desa, segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Boltim. Kita sama-sama antisipasi, lapor dan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengambil masalah dan menyelesaikan bersama,” ujarnya.
Nursiwin meminta kepada semua posyandu di semua desa. Baik kader PKK, penyuluh milik dinas kesehatan dan juga Pendamping Desa.
“Untuk giat sosialisasi posyandu di tengah masyarakat. karena setiap desa ada posyandu yang dijadwalkan setiap bulan. Sehingga itu perlu lebih dimanfaatkan, ajak Ibu ibu yang memiliki balita untuk aktif memeriksakan anak mereka dan memberikan campak yang lengkap,” jelasnya. (Gery)