Inflasi Kotamobagu Bergejolak di 2019, BI Harap Tahun Ini Ada Perhatian dari TPID
TopikBMR, KOTAMOBAGU — Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) berharap Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kotamobagu, lebih memperhatikan harga-harga dan komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi daerah di tahun 2020.
Hal ini sebagaimana dikatakan Kepala BI perwakilan Sulut, Arbonas Hutabarat kepada TopikBMR.co, usai melakukan high level meeting (Pertemuan tingkat tinggi) bersama dengan TPID Kota Kotamobagu, yang dibuka langsung Wakil Wali Kota Kotamobagu, Nayodo Koerniawan, Kamis (20/02/2020) di hotel Sutan Raja Kotamobagu.
“Dari catatan kami sejak Januari hingga Desember 2019, Kotmaobagu itu sudah menunjukan beberapa harga yang bergejolak. Mudah-mudahan tahun 2020 sudah menjadi perhatian dari TPID Kotamobagu,” kata Hutabarat.
Lanjutnya, instansi yang masuk dalam TPID Kotamobagu ini, harus bekerja sama untuk menjaga harga-harga yang bisa mempengaruhi inflasi daerah. “Disperindag, BPS, Bulog, Dina Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan itu harus bekerjsama untuk menjaga harga-harga komoditas yang suka naik turun,” pungkas Arbonas.
Karena besaran harga yang bergejolak terjadi di Kotamobagu pada tahun 2019 kata Hutabarat, mencapai 17 persen. “Jadi di Manado itu 83 persen di Kotamobagu 17 persen harga bergejolak, dan ini harus menjadi kewaspadaan kita,” ujarnya.
(Tri)