TOPIKBMR.CO BOLTIM – Embung yang dibangun di desa Paret Timur, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), dinilai mubazir. Pasalnya pembangunan embung tersebut belum selesai pekerjaannya alias tidak beres.
Pembangunan embung tersebut pada tahun 2018, berasal dari Kementrian Desa dan sudah ditransfer ke rekening desa sebesar Rp 270 juta rupiah. Parahnya, proyek belum selesai dikerjakan oleh pihak desa.
Diungkapkan, Amin Utiarahman, warga Paret Timur, embung tersebut tidak digunakan sesuai peruntukannya sebagi penampung air.
“Saya lihat proyek embung terhenti pekerjaannya, karena habis dana. Sehingga tak terawat lagi,” ungkap Amin Utiarahman, Kamis (10/10)
Lanjutnya juga, pembangunan proyek embung ini, asal jadi dilakukan desa Paret Timur. Terbukti tak terawat dan fungsi sebagai penambung air tidak ada.
“Dari pada mubazir lebih baik saya usulkan alih fungsi jadi kolam renang. Agar menghasilkan uang,”ungkapnya
Lanjutnya, harusnya penempatan embung, harus melalui perencanaan yang matang, jangan mengusulkan, terus tidak dimanfaatkan masyarakat. “Sebab anggarannya ratusan juta rupiah,” ujarnya
Terpisah, Sangadi Paret Timur, Hairun Managin mengatakan, anggaran tersebut sudah ditransfer ke rekening desa sebesar Rp270 juta rupiah pada bulan agustus 2018 lalu.
“Rencananya pembangunan embung akan dilanjutkan,” terangnya
Lanjutnya, pembuatan embung untuk menampung air kemudian dialiri di sawah dan perkebunan sekitar. Memang embung tidak terawat, karena masih akan lanjut pembangunan.
“Saya rencana sekitar embung, akan dibangun lokasi wisata,” terangnya
Kepala Dinas PMD, Uyun Pangalima mengatakan, ada tiga desa yang dibangun embung yakni Paret Timur, Tombolikat dan Motongkad. Total anggaran Rp810 juta rupiah. Anggaran diberikan sesuai dengan usulan dari desa untuk pembangunan embung. Dana pembangunan langsung masuk ke rekening desa. Perawatan menjadi tanggung jawab desa.
“Pembangunan dan perawatan jadi tanggung jawab desa. Saya minta pertanggung jawaban,” bebernya
Lanjutnya, ke depan penerima embung akan lebih diperketat dan sesuai fungsinya. (Iki)
