TOPIKBMR. COM KOTAMOBAGU – Berbekal keahlian turun temurun membuat kerajinan tangan berupa alat menapis beras atau disebut Tampah, menambah pundi-pundi rupiah bagi Eni Mamonto warga Desa Kobo Kecil.
Ditemui di kediamannya, ibu dari dua orang anak ini mengatakan, berbekal keahlian turun temurun dari keluarganya, dibantu suami tercinta Sudi Rumoroy, dalam sebulan bisa memproduksi 50 buah tampah.
“Satu hari itu bisa empat buat tampah yang saya buat bersama suami. Dalam sebulan bisa mencapai 50 buah tampah atau sosiru sebutan populer di Kotamobagu, dan di pasarkannya di Pasar 23 Maret Kotamobagu,” ungkap Eni.
Lebih lanjut menurutnya, untuk bahan baku senduri di ambil dari kebun. Kadang juga harus membeli bahan baku seperti rotan, sebab sudah jarang rotan ditemukan di perkebunan.
“Kalau bahan bambu kita ambil dari kebun, sedangkan untuk rotannya kadang kami harus beli karena kami memakai rotan yang jenis paling bagus dan harganya cukup lumayan mahal demi menghasilkan sosiru yang kuat dan baik.” pungkas Mama Ir Sapaan akrabnya.(#)