topikbmr.co BOLTIM -Untuk mengantisipasi menularnya virus rabies, Dinas Pertanian turun melakukan vaksin terhadap hewan penular rabies.
Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Peternakan, Dinas Pertanian Rahman, ia mengatakan, pihaknya telah memvaksin 991 hewan anjing. Vaksinasi hewan dilakukan dibeberapa kecamatan yang merupakan populasi hewan penular rabies terbanyak.
“Jadi kita fokus di beberapa kecamatan seperti Mooat, Modayag, Tutuyan dan Kotabunan. Kami targetkan hingga akhir 2019 hewan divaksin 1.500 ekor. Jadi masih ada sekitar 600 ekor lagi,” ungkap Rahman. Kamis (26/9)
Lanjutnya juga, target vaksinasi tahun ini meningkat dibanding 2018 lalu.
“Tahun lalu pencapaian 1.430 hewan yang divaksin. Rata-rata wilayah Mooat dan Modayag,” ungkapnya
Lanjutnya, Mooat dan Modayag menjadi target lantaran wilayah tersebut merupakan pelihara hewan anjing terbanyak.
“Semua sudah ditangani dengan vaksin. Kita juga mengimbau, masyarakat yang memiliki peliharaan hewan anjing kooperatif agar, peliharaan divaksin,” ujarnya
Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Penangulangan Penyakit (P2P) dan Wabah, Dinas Kesehatan, Sammy Rarung menambahkan, untuk mencegah penyebaran rabies melalui, Gigitan Hewan Penyebar Rabies (GHPR) pihaknya mensosialisasikan pemilik hewan peliharaan harus menangung biaya Vaksin Anti Rabies (VAR) Rp1,5 juta, jika hewan menggigit warga.
“Ada satu kasus gigitan di Tobongon. Pemiliknya beli VAR seharga Rp1,5 juta,” terangnya
Ia juga menjelaskan, hal tersebut terbukti menurunkan angka GHPR. Sejak Januari sampai Agustus 2019 angka GHPR 43 kasus, jika dibanding 2018 mencapai 174 kasus. Jumlah GHPR tahun 2019 yang ditangani Puskesmas Modayag 18 gigitan dan Tutuyan 10 gigitan. Sedangkan 2018 berjumlah 64 gigitan dan Tutuyan 40 gigitan,” urainya
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Eko Marsidi mengatakan, pihaknya bersama instansi terkait berupaya agar kasus GHPR di Boltim menurun.
“Kami bersama Dinas Pertanian akan terus menjegah dan menurunkan angka gigitan hewan rabies di Boltim. Memang, perlu adanya kesadaran warga dalam hal kepedulian tentang resiko gigitan rabies pada manusia. Maka hewan tersebut harus di kandang atau rantai,” tutupnya. (Iki)