topikbmr.co BOLTIM – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) usulkan delapan desa masuk program SPAM tahun 2020. Usulan ini dimasukan ke Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk Pengembangan Sistem Penyedian Air Minum (SPAM). Delapan desa yang diusulkan ke Kementrian PUPR yakni Desa Bay Rp 3 miliar (peningkatan), Modayag Rp 4 miliar (bangun baru), Buyat bangun baru Rp 5 miliar, Matabulu Rp2 miliar, Desa Sumber Rejo Rp 3,6, Desa Tombolikat pengembangan jaringan Rp1,5 miliar,
Nuangan Rp 1,8 IKK (jaringan) dan Tutuyan Rp2 miliar penyedian jaringan.
“Usulan ini sudah diterima. Mudah-mudah cepat direspon Kementrian PUPR RI,” ungkap Kepala Cipta Karya Dinas (PUPR), Rudi Watugigir. Kamis (12/9)
Lanjutnya juga, total usulan yang dimasukan ke Kementrian RI Rp 22,9 miliar. Apakah ini dikurangi atau ditambah.
“Pengusulan ini, untuk mengatasi kekurangan air di desa. Apalagi tahun ini menghadapi musim kemarau,” ungkapnya
Lanjurnya, tahun ini, ada beberapa wilayah atau desa yang dilanjutkan pekerjaanya seperti Mooat anggaran Rp1,2 miliar, Atoga Rp1 miliar, Nuangan Rp1,2 miliar, Motongkad Selatan Rp800 juta, Tutuyan Rp2 miliar, Kayomoyondi Rp1,1 miliar dan Buyat Rp1,1 miliar. Total ada Rp8,4 miliar, ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Boltim Sahrul Abdul Muis mengatakan, ke depan sudah tidak ada lagi desa yang krisis air bersih.
“Kami usahakan masalah air bersih di Boltim teratasi,” terangnya
Ia juga menambahkan, perlu adanya pengawasan masyarakat untuk program SPAM ini. (Iki)