topikbmr.co BOLTIM-Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), masih kekurangan tenaga kesehatan. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Eko Marsidi, memang masih memerlukan banyak tenaga kesehatan seperti dokter umum, dokter gigi, bidan, analisis laboratorium, farmasi dan sanitase.
“Kami coba upayakan dengan program Nusantara Sehat dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, untuk menaganinya kekurangan ini,”ungkap Marsidi. Senin (2/9)
Lanjutnya juga, contohnya Analisis Laboratorium dari delapan puskesmas, baru lima memiliki operator. Sisanya ada tiga puskesmas belum yakni Buyat, Modayag Barat dan Motongkad.
“Dinas Kesehatan masih memerlukan Analisa laboratorium 3 orang, Sanitase 4 orang, bidan 40 orang, formasi 10 orang, dokter gigi dan dokter umum,” ungkapnya
Terpisah, Kepala Puskesmas Tutuyan Tesy Sani mengatakan, memang operator alat kesehatan seperti TBC dan darah di Puskesmas ada. Namun harus membantu ke puskesmas lain.
“Kami memang masih kekurangan operator, sehingga harus rotasi ke puskesmas lain,” ujarnya
Lanjutnya, hampir 100 persen alat kesehatan di Puskesmas Tutuyan, sudah ada operator, ujarnya
Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian, Soni Waroka mengatakan, alat kesehatan harus mampu dioperasikan, agar fasilitas ini dapat bermanfaat untuk masyarakat. Kenyataan di lapangan, tenaga untuk mengelolah alat kesehatan belum disiapkan dinas terkait, sehingga ada beberapa alkesnya tidak berfungsi di puskesmas.
“Saya minta dinas terkait dapat menganalisi alkes. Apakah ditolak atau terima, mengingat belum adanya operator,” bebernya
Ia juga menambahkan, prasarana penunjang seperti Alkes, harus dibenahi oleh dinas SPKD terkait, tutupnya. (Iki)