TOPIKBMR. COM BOLTIM – Tahun ini, sebanyak 500 peserta BPJS Mandiri di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), pindah jaminan kesehatan ke Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Kepala Bidang Fakir Miskin, Dinas Sosial Ni’ma Mokoagow mengatakan, ada sekitar 500 warga Boltim dari BPJS pindah ke KIS.
“Ada sekitat 500 warga Boltim pindak ke KIS, alasannya mereka sudah tidak mampu membayar BPJS mandiri, sehingga terhenti,” kata Ni’Ma.
Menurutnya, menjadi peserta KIS dari BPJS Mandiri, tidak mudah. Sebab peserta mandiri harus melunasi tunggakannya lebih dulu.
“Harus melunasi tunggakan terlebih dahulu. baru bisa diakomodir menjadi peserta KIS. Kami harus menerima bukti perlunasan dari tunggakan dari BPJS, baru bisa didaftarkan menjadi peserta KIS ditanggung Pemeritah Boltim,” ujarnya.
Kuota yang ditanggung mengunakan APBD Kabupaten Boltim lanjutnya, sebanyak 22 ribu dengan anggaran per tahun Rp6 miliar rupiah.
“Dari 22 ribu KIS yang sudah dicetak, sebanyak 20 ribu sisanya disimpan untuk anak-anak yang baru lahir,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Boltim Rudi Malah mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk meringankan derita warga dengan diterbitkannya Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Hingga kini KIS ditanggung APBD 22. 288 dan APBN 27.353. Kami berupaya semua warga kurang mampu di Boltim, terakomodir oleh KIS baik APBD maupun APBN,” kata Rudi.
“Memang hingga kini, masih ada kendala yang dihadapi BPJS dan Dinas Sosial. Masih ada ketidak cocokan Nomor Induk Kewarganegaraan (NIK),” jelasnya. (###)