TOPIKBMR. COM BOLTIM – Seperti biasa, lapangan sepak bola dengan luas sekira 60×80 meter persegi di Desa Inaton Kecamatan Modayag Barat,Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, selalu terlihat ramai.
Usia pembangunan lapangan tersebut belum genap 1 tahun ini, tempat itu kerap jadi sentral kegiatan pemuda. Warga sekitar menyebut tempat ini sebagai Sorga (Sarana Olahraga Desa)
Kepala Desa Inaton Kecamatan Modayg Barat , Ismawati Mamonto SH mengatakan, dilihat sejarahnya, tak aka nada yang sangka tempat itu biasa seramai sekarang. Dulunya, lapangan itu adalah hutan belukar dan penuh bebatuan, yang tak pernah tersentuh masyarakat. Kemudian pihaknya memutuskan untuk membuatnya jadi tempat olahraga pada 2018 lalu.
“Pada tahun 2017 masyarakat ingin ada sarana olahraga, tetapi waktu itu belum terencana. Akhirnya saya buat lapangan ini pada 2018 karena sudah ada anggaran dana desa,” ujarnya kepada TopikBMR.Com Jumat (29/3/2019).
Ditambahkan Kaur Perencanaan Junaidi Mamonto , bahwa pembangunan sarana tak membutuhkan biaya besar, hanya sebesar Rp 50 juta. Semangat dan tingginya budaya gotong warga yang telah menekan biaya pembangunan sarana olahraga yang diimpikan pemuda Desa Inaton 2 tahun terakhir.
“Tadinya orang berpikir mana cukup uang segitu. Masyarakat sini kemudian gotong royong, untuk membngun. Yang terpenting bisa dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.
Menurut Junaidi, pembuatan Sorga bertujuan baik, yakni untuk mengalihkan perhatian pemuda setempat untuk melakukan hal-hal positif, dan menjauhi perbuatan merugikan seperti menkonsumsi narkoba, dan tawuran. Bahkan dirinya serius terus mendorong pemuda desa untuk semangat dalam berlatih agar bisa bergabung menjadi Tim Nasional sepakbola.
” Siapa tau ada pemuda desa yang bisa tergabung dalam tim garuda, karena tidak ada yang tidak mungkin, bermimpilah setinggi langit agar apabila jatuh, kita jatuh diantara bintang-bintang” ucapnya.
Sementara itu, pendamping Lokal Desa Inaton Frizki Marto S. Kep mengatakan, untuk itu saat berkunjung dan meninjau langsung aktifitas dan penggunaan dana desa di Desa inaton, menanyakan langsung kepada pemuda dan warga desa setempat terkait manfaat dana desa yang mereka rasakan.
Ia juga mengingatkan warga untuk serius mengawasi dana desa. Dalam kesempatan itu, Frizky sempat bermain sepak bola dan melakukan tendangan penalti pada pertandingan pemuda desa setempat.
“Kalau kepala desanya menyelewengkan dana desa, laporkan langsung ke Satgas dana desa di 1500040. Saya ulangi, laporkan ke 1500040,” tegasnya saat itu.
Mengenai pemanfaatan dana desa, ia mengingatkan warga untuk menjaga semangat gotong royong. Tak lupa, ia berpesan pada mereka untuk melakukan evaluasi penggunaan dana desa yang akan menjadi pertimbangan besar pemerintah untuk menaikan kembali anggaran dana desa.
Adapun dana desa kata dia, pada 2014 mendapat dana sebesar Rp 20,8 triliun. Lalu naik pada 2015 menjadi Rp 46,9 triliun, dan terakhir kembali pada 2017 menjadi Rp 60 triliun.
“Kalau tidak ada masalah, (presiden) akan dinaikan lagi (dana desanya),” ujarnya.
Ditambahkan Doni Sekertaris Desa Inaton, Sorga desa adalah satu program prioritas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di samping 3 program prioritas lain, yakni Produk unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades), Embung Desa, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Saya selaku pemuda, yang juga saat ini dipercayakan sebagai Sekretaris desa inaton, merasakan manfaat Dari sorga Desa tersebut, sebab disamping kita berolah raga juga ini sebagai solusi dari para pemuda untuk mengalihkan agar tidak mengkonsumsi Miras dan hal-hal yang merugikan lainya,”tandasnya. (Ndet)