TOPIKBMR.NEWS, BOLTIM-Pemerintah Desa Bongkudai Kecamatan Modayag Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Menggelar rembuk Stunting.
Kegitan rembuk stunting yang dihadiri oleh Kepala Desa (Sangadi), Pendamping Desa Kabupaten, Kecamatan (PD) dan Pendamping Lokal Desa (PLD),BPD serta Babinsa tersebut di selenggarakan di Aula Balai Desa Iyotang pada Kamis,(09/09) tadi siang.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian pramusyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa tahun 2022, juga menjadi amanat Pemerintah Pusat dan Kabupaten terhadap Pemerintah Desa agar memprioritaskan penggunaan Dana Desa (DD) tahun 2022 untuk pencegahan dan penanganan stunting.
Rully Halla Salah satu Pendamping Desa, yang memfasilitasi kegiatan tersebut menyampaikan bahwa, rembuk Stunting bersifat terpusat dan diinstruksikan langsung oleh Presiden. “Permasalahan stunting menjadi prioritas pemerintah dikarenakan masalah ini memengaruhi kualitas SDM yakni terhambatnya tumbuh kembang anak, dan lain-lain. Oleh sebab itu, program ini harus dilaksanakan secara konvergen atau terpusat, terpadu, terkoordinasi oleh berbagai lintas sektor,” kata Rully.
Sementara itu, Sangadi Bongkudai Drs.Asral Mamonto mengatakan, rangkuman hasil rembuk Stunting yang disepakati antara lain: Menyepakati sasaran dari desa dan desa prioritas, Menyepakati rumusan kegiatan dijadikan sebagai bahan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Desa Bongkudai Tahun 2022, Menyepakati bahwa pemerintah Desa lokasi prioritas akan meningkatkan alokasi kebutuhan pendanaan program dan kegiatan terkait dengan percepatan penurunan angka stunting dalam rancangan APBDes Tahun 2022.
“Rencana Tindak Lanjut yang dilakukan setelah pertemuan ini yaitu hasil kesepakatan rembuk stunting yang telah disepakati bersama untuk dilaksanakan pada tahun berjalan dan untuk dimuat dalam RKPDes atau APBDes tahun berikutnya,”tandasnya. (Ndet)
