Tekuni Bisnis Ayam Geprek, Nabila Raup Omset Rp21 Juta Perbulan

0

topikbmr.co, KOTAMOBAGU – Bisnis kuliner berbahan baku ayam masih tumbuh subur dan menguntungkan bagi para pelaku usaha. Terbukti banyak pemain baru yang bermunculan dengan konsep dan inovasi yang beragam, salah satunya ayam geprek.

Menurut pelaku usaha ayam geprek di Desa Moyag, Kecamatan Kotamobagu Timur, Nabila Lemboh, tren bisnis ayam geprek masih sangat menjanjikan. Sebab kini ayam geprek bukan hanya olahan masakan rumahan semata. Menurutnya, ayam geprek adalah salah satu kuliner asli Indonesia, yang levelnya setara sate dan bakso.

“Peluang bisnisnya masih sangat besar. Ayam geprek ini menurut saya sudah masuk dan setara dengan soto, bakso, bahkan sate,” ujarnya.

Berkat bisnis yang ditekuninya tersebut, Nabila bisa meraup omset Rp700 ribu perhari. Jika dikalikan 30 hari, Nabila bisa mendapat omset Rp21 juta dalam sebulan.

“Satu paket ayam geprek harganya Rp10 ribu. Kalau ditambah dengan nasi Rp15 ribu. Alhamdulillah dalam sehari 40 paket ayam geprek bisa habis terjual dan biasanya yang tambah nasi bisa sampai 20 paket,” kata Nabila.

Dikatakannya, selain konsumen dari dalam kampung, dari luar juga banyak yang memesan lewat media sosial facebook.

“Bisnis ini juga saya posting di medsos lewat forum jual beli. Jadi banyak juga dari luar yang memesan dan sudah menjadi langganan setiap hari. Kalau dari luar kita buka layanan delivery, dan untuk ongkos kirim biasanya sesuai jarak,” tuturnya.

Meski demikian, Nabila tidak menampik bahwa usaha ini punya banyak pemain saingan. Untuk itulah dirinya berinovasi pada menu ayam gepreknya yaitu dengan meracik bumbu pedas khas Desa Moyag.

(Gufran)

Leave A Reply

Your email address will not be published.