Produksi Kopi Moanok Kotamobagu Siap Rambah Pasar Nasional

0

TOPIK KOTAMOBAGU – Produksi Kopi yang ditanam oleh Petani Desa Poyowa Besar saat ini mulai berproduksi dan siap memenuhi permintaan pasar akan Kopi asli Kotamobagu. Kopi tersebut saat ini telah diolah , dikemas dan siap dipasarkan dengan label Moanok. 

Rudi Mokompit salah satu petani Kopi  mengatakan, Kopi jenis Arabika ini ditanam pada lahan miliknya seluas 11 Hektar, sudah mulai membuahkan hasil yang positif.

21 ribu batang Kopi  yang ditanam, pada tahun 2016 lalu, sudah dilakukan panen perdana pada bulan april 2018.

“ Pada panen perdana lalu, hasilnya sekira 2 Ton,”ujar Papa Da sapaan akrbanya.

Sementara itu, Holil Domu petani Kopi asal Poyowa juga menambahkan, Kopi yang ditanam ini merupakan Kopi asli yang di tanam oleh petani Kotamobagu.

Kopi a yang ditanam diperkebunan Mobalang Desa Poyowa Besar, harus dikembangkan oleh petani di Kotamobagu.

“ Pengembangan tanaman Kopi di Kotamobagu harus ditingkatkan. Dengan mendapat perhatian dari Pemkot, Kami yakin Kopi Moanok asli Kotamobagu akan menembus pasar Nasional,”ujarnya.

Wawali Kotamobagu Nayodo Koerniawan SH mengatakan bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada para petani Kotamobagu yang sudah melakukan upaya budidaya Kopi.

 “Saya sangat beryukur dan terima kasih bahwa ada para putra daerah yang peduli dan melestarikan tanaman yang sudah menjadi icon kita ini, ” ujarnya.

 Dikatakan Nayodo, kopi produk Kotamobagu dengan label Moanok harus mampu menembus pasar Nasional. Namun,  ini dilakukan harus ada kerjasama antar semua pihak. Dengan cara seperti pameran dan terobosan- terobosan lain. 

“Jika diperlukan kita menyurat ke beberapa departemen agar produk kita punya etalase sendiri. Ini menjadi tanggung-jawab kita bersama untuk mengawal produk Kotamobagu. Jika kita bergandengan tangan, saya yakin produk kopi ini juga akan lebih dikenal dan lebih banyak lagi para penikmatnya. Promosi itu sangat penting untuk dilakukan. Strategy pasar harus ada sehingga produk kopi Kotamobagu akan lebih dikenal ditengah-tengah masyarakat secara umum,” jelasnya.

Selain itu, Nayodo menyarankan agar pimpinan satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mempromosikan kopi lokal Kotamobagu ke beberapa daerah diluar Provinsi Sulawesi Utara.

 “Saya sarankan,kopi Moanok untuk dipromosikan ke daerah luar. Jadi Kopi produk Kotamobagu ini tidak hanya dikenal di wilayah Sulawesi Utara saja,” tandasnya. (FM)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.