Menjelang akhir tahun ajaran 2024/2025 dan masa persiapan untuk semester baru, frasa kunci “bapak dan ibu guru mari kita memahami gaya belajar dari peserta didik kita” terpantau mengalami peningkatan volume pencarian secara signifikan di kalangan pendidik. Fenomena digital ini mengindikasikan adanya kebutuhan mendesak dan kesadaran yang tumbuh di antara para guru, khususnya para calon pendidik profesional yang tergabung dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG), untuk beralih dari metode pengajaran satu arah menuju pendekatan yang lebih personal dan adaptif.
Pencarian ini bukan sekadar keingintahuan teknis, melainkan cerminan dari pergeseran filosofi mendidik yang lebih mendalam. Guru-guru masa kini dituntut untuk tidak lagi memandang siswa sebagai objek pasif, melainkan sebagai individu unik dengan cara menyerap dan mengolah informasi yang berbeda-beda. Memahami gaya belajar menjadi kunci utama untuk membuka potensi maksimal setiap anak, mengurangi frustrasi dalam belajar, dan pada akhirnya menciptakan pengalaman kelas yang lebih efektif serta bermakna bagi semua pihak.
Bagi Anda, para guru hebat yang sedang mencari jawaban atas pertanyaan tersebut, berikut adalah panduan praktis yang telah kami rangkum.
Kenali 4 Tipe Gaya Belajar Utama Peserta Didik
Setiap anak memiliki preferensi cara belajar yang dominan. Secara umum, gaya belajar dapat dikelompokkan menjadi empat tipe utama yang dikenal dengan akronim VARK:
Visual (Belajar dengan Melihat)
Siswa dengan gaya belajar ini sangat mengandalkan indra penglihatan. Mereka lebih mudah memahami konsep melalui gambar, grafik, diagram alir, video, dan demonstrasi visual. Bagi mereka, sebuah gambar bisa “berbicara” lebih banyak daripada ribuan kata.
Ciri-ciri: Suka mencoret-coret, lebih ingat apa yang dilihat daripada yang didengar, rapi dan teratur, serta lebih suka membaca daripada dibacakan.
Auditori (Belajar dengan Mendengar)
Informasi masuk paling efektif melalui telinga. Siswa tipe ini sangat baik dalam menyerap materi dari penjelasan lisan, diskusi kelompok, debat, atau mendengarkan rekaman audio. Nada, intonasi, dan irama bicara guru sangat memengaruhi pemahaman mereka.
Ciri-ciri: Suka berbicara dan berdiskusi, mudah mengingat nama, senang mendengarkan musik saat belajar, dan mampu menjelaskan kembali ide dengan baik secara lisan.
Membaca/Menulis (Reading/Writing – Belajar dengan Teks)
Gaya belajar ini berfokus pada informasi yang disajikan dalam bentuk kata dan teks. Mereka adalah pembaca dan penulis yang ulung, lebih suka belajar dari buku teks, artikel, membuat catatan detail, dan menyusun daftar. Bagi mereka, menulis ulang sebuah konsep adalah cara terbaik untuk memahaminya.
Ciri-ciri: Gemar membaca, memiliki catatan yang sangat rapi dan terstruktur, unggul dalam tugas-tugas menulis esai, dan lebih suka mencari informasi di internet atau buku.
Kinestetik (Belajar dengan Melakukan/Bergerak)
Siswa kinestetik adalah para “praktisi”. Mereka belajar paling baik melalui pengalaman langsung, sentuhan, dan gerakan fisik. Duduk diam dalam waktu lama adalah tantangan bagi mereka; mereka perlu terlibat aktif dalam proses belajar melalui eksperimen, simulasi, permainan peran, atau proyek langsung.
Ciri-ciri: Sulit duduk diam, cenderung banyak bergerak, menyukai olahraga dan aktivitas fisik, dan lebih paham jika langsung mempraktikkan sebuah teori.
Baca juga: Apa yang Tidak Boleh Dilakukan oleh Guru Berdasarkan Permendikbudristek No. 67 Tahun 2024?
Pentingnya Memahami Gaya Belajar Siswa
Mengapa seorang guru, terutama peserta PPG yang dipersiapkan menjadi pendidik profesional, wajib memahami ini?
- Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran. Materi akan lebih mudah diserap jika disajikan sesuai dengan gaya belajar mayoritas siswa.
- Meningkatkan Keterlibatan Siswa. Siswa yang merasa kebutuhannya terpenuhi akan lebih aktif, antusias, dan termotivasi dalam proses belajar.
- Menciptakan Kelas yang Inklusif. Anda dapat memastikan tidak ada siswa yang “tertinggal” hanya karena metode pengajaran Anda tidak sesuai dengan cara belajarnya.
- Membangun Hubungan Positif. Siswa merasa dihargai dan dipahami, yang akan memperkuat hubungan antara guru dan murid.
- Mengurangi Masalah Perilaku. Kebosanan dan frustrasi karena tidak memahami pelajaran seringkali menjadi akar dari masalah perilaku di kelas.
Contoh Jawaban dari Soal Ini
Saat Anda dihadapkan pada pertanyaan “Apa yang akan Anda lakukan untuk memahami gaya belajar siswa?”, berikut adalah contoh jawaban yang terstruktur dan komprehensif dari sudut pandang seorang guru profesional.
- “Sebagai seorang guru profesional, untuk memahami gaya belajar peserta didik, saya akan melakukan pendekatan multi-langkah yang sistematis dan berkelanjutan:”
- “Saya akan melakukan observasi dan asesmen awal. Pada minggu-minggu pertama pembelajaran, saya akan secara aktif mengamati perilaku siswa di kelas: siapa yang gemar mencatat, siapa yang aktif bertanya, siapa yang perlu bergerak, dan siapa yang lebih fokus saat melihat tayangan visual. Saya juga akan menggunakan kuesioner gaya belajar sederhana sebagai asesmen diagnostik non-formal.”
- “Saya akan menerapkan metode pengajaran yang bervariasi (differentiated instruction). Saya tidak akan hanya mengandalkan satu metode, seperti ceramah. Dalam setiap topik, saya akan berusaha mengintegrasikan keempat unsur: menyajikan materi dengan visual (slide presentasi, video), mendorong diskusi (auditori), menyediakan bahan bacaan dan tugas menulis (reading/writing), serta mengadakan aktivitas praktik atau simulasi (kinestetik).”
- “Saya akan merancang tugas dan penilaian yang beragam. Penilaian tidak akan melulu soal tes tulis. Saya akan memberikan pilihan proyek, seperti membuat presentasi visual, rekaman podcast penjelasan (auditori), menulis laporan (reading/writing), atau membuat diorama/model (kinestetik) untuk menunjukkan pemahaman mereka.”
- “Saya akan menciptakan lingkungan kelas yang fleksibel. Saya akan mengatur tata letak kelas yang memungkinkan adanya sudut baca, ruang diskusi kelompok, dan area untuk aktivitas yang lebih dinamis. Ini memberi ruang bagi setiap gaya belajar untuk menemukan tempatnya yang nyaman.”
- “Saya akan berkomunikasi secara terbuka dengan siswa. Saya akan mengajak mereka berdiskusi tentang bagaimana cara mereka merasa paling nyaman belajar. Dengan begitu, siswa juga belajar mengenali diri mereka sendiri (metakognisi) dan menjadi pembelajar yang lebih mandiri.”
- “Saya akan melakukan refleksi dan evaluasi secara berkala. Di akhir setiap unit pembelajaran, saya akan merefleksikan metode mana yang paling efektif dan mana yang kurang. Data ini akan saya gunakan untuk terus menyempurnakan strategi mengajar saya di masa mendatang.”
Contoh jawaban di atas hanya sebagai refensi dasar. Silakan kembangkan lagi sesuai dengan yang sedang dipelajari dan yang sudah berjalan sesuai hasil pembelajaran Anda sebagai guru.