Ketua Senat IAIK Kotamobagu : Dalam Islam Menyampaikan Sesuatu Baiknya dengan Bil’hikmah Wal’mauizhatil Hasanah

0

TOPIKBMR.NEWS KOTAMOBAGU – Sabtu (17/10/2020), Adanya keputusan DPR terkait Omnibus Law hingga beredarnya isu-isu Hoax terkait point-point dan isi pasal dalam Omnibus Law yang menimbulkan polemik membuat sejumlah tokoh cendikiawan di Kota Kotamobagu turut angkat bicara.

Tentunya dalam perspektif agama Islam Agama pun memerintahkan untuk melakukan check and recheck dan dalam Islam hal itu dinamai tabayyun sebagai mana QS. Al-Hujurat ayat 6 berpesan: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kamu seorang fasik membawa suatu berita, maka bersungguh-sungguhlah mencari kejelasan agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa pengetahuan yang menyebabkan kamu atas perbuatan kamu menjadi orang-orang yang menyesal.”

Ada dua hal yang perlu digaris bawahi oleh ayat tersebut di atas. Pertama, pembawa berita dan kedua terkait isi berita.

Ketua Senat Mahasiswa Chairul Yunadi Gonibala, SE yang akrab disapa Adi saat Humas Polres Kotamobagu datang bertandang di Kampus IAIK Kamis (15/10) turut berkomentar terkait situasi yang saat ini berkembang yaitu adanya Isu-Isu yang menyebar terkait isi pasal dalam UU Cipta Kerja.

“Di Indonesia bentuk tabbayun yang diatur dalam demokrasi seperti yang sudah disampaikan oleh teman-teman Mahasiswa beberapa hari lalu, dan apa bila sudah disampaikan maka Kholas (selesai), klarifikasi sudah dilaksanakan, tabayyun sudah dijalankan maka insya Allah kita akan menjalankan” jelas Adi.

“Namun sangat disayangkan apa yang terjadi di negara kita saat ini sangat memiriskan kita tidak lagi mengedepankan apa yang dinamakan dengan Ikhwah (saudara), yang berdemo ini muslim, aparat juga ada yang muslim, tabayyun merupakan solusi lakukanlah konfirmasi terhadap apa-apa yang sifatnya masih simpang siur”, imbuhnya.

Dirinya juga menambahkan bahwa di dalam substansi penyampaian informasi maupun keluhan dirinya turut menghimbau agar disampaikan dengan kalimat-kalimat atau narasi-narasi yang menyejukan.

“Bukankah dalam Islam ketika menyampaikan sesuatu maka sampaikan dengan bil hikmah wal mauizhatil hasanah sampaikan dengan narasi yang sejuk dan baik sehingga respon timbal balik pun akan menghasilkan insya Allah musyawarah mufakat yang memuaskan semua pihak” pungkas Dosen muda berkacamata ini.

(Sumber : Humas Polres Kotamobagu)

Leave A Reply

Your email address will not be published.