Warning! Pemilik Hewan Penular Rabies 

0

topikbmr.co BOLTIM-Pemberlakukan aturan biaya Vaksin Anti Rabies (VAR) yang dibebankan kepada pemilik hewan jika hewan peliharaan menggigit warga, efektif menekan angka kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR). Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, 2018 jumlah GHPR mencapai 174 kasus, sedangkan tahun ini hanya 43 kasus gigitan.

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Penangulangan Penyakit (P2P) dan Wabah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sammy Rarung, ia mengatakan, kebijakan baru untuk menekan jumlah GHPR maksimal menekan angka gigitan.

“Jadi kita pantau memang ada penurunan jika dibanding kasus GHPR tahun lalu,” ungkap Sammy. Rabu. (21/8)

Lanjutnya juga, belum lama ini pemilik hewan asal Desa Tobongon, Kecamatan Midayag menangung VAR Rp1,5 juta.

“Ada satu kasus gigitan di Tobongon. Pemiliknya beli VAR,” ungkapnya

Ia juga mengatakan, penurunan kasus GHPR di seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dilihat dari pemberian VAR kepada korban gigitan.

“Jumlah suntikan VAR tahun lalu 105, sedangkan 2019 turun menjadi 15 suntikan,” terangnya

Ia juga menyebutkan, kasus gigitan hewan jenis Anjing, mendominasi kasus GHPR di Boltim.

“GHPR ada beberapa hewan yakni Hewan Kucing, Kera dan Anjing. Namun, yang umumnya kasus gigitan di Boltim adalah gigitan Anjing. Maka, hewan peliharaan harus diikat atau dikandang, agar aman bagi pemilik maupun warga di lingkungan,” imbaunya

Ia juga menambahkan, Puskesmas Modayag paling banyak menangani kasus GHPR.

“GPHR yang paling tinggi tahun lalu di wilayah Puskesmas Modayag berjumlah 64 kasus. Sementara, Puskesmas Tutuyan 46 kasus, Mooat 37, Modayag Barat Sembilan kasus, Nuangan 11 kasus, Kotabunan Lima kasus dan Buyat Dua kasus. Total ada 174 kasus,” ujarnya

Terpisah, Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Moch Insani mengatakan, tahun ini pohaknya menargetkan 1.500 hewan akan disuntik anti rabies.

“Mudah-mudahan tahun ini semua bisa divaksin. Tahun lalu, 1.430 hewan yang divaksin. Wilayah terbesar ada di Kecamatan Modayag dan Mooat. Rata-rata wilayah ini paling tinggi memelihara hewan jenis Anjing,” tutupnya. (Iki)

Leave A Reply

Your email address will not be published.